16 October 2009

Monkey Story

Ini sebuah cerita yang layak untuk disimak, mengingat dekatnya kesamaan yang ada antara spesies ini dengan manusia. Dan bahkan ilmuwan terkenal seperti Darwin pun mengakui bahwa monyet sebagai nenek moyang-nya ^_^.


Dalam sebuah eksperiment, 5 ekor monyet dimasukan dalam sebuah ruangan, dimana didalamnya terdapat buah pisang yang digantung di langit-langit, dan sebuah tangga yang bisa dipakai untuk mengambil buah pisang tersebut.

Tak lama berselang, ketika seekor monyet mendekati dan hendak menaiki tangga tersebut, ke-4 ekor monyet yang lain disembur dengan air dingin.

Ketika monyet yang lain mencoba mendekati tangga tersebut, hal yang sama dilakukan, ke-4 ekor monyet lain yang tidak memanjat akan di sembur dengan air dingin.

Hal ini dilakukan terus menerus, sampai akhirnya, setiap ada monyet yang mau memanjat tangga itu, ke-4 monyet yang lain akan menarik monyet yang mau memanjat itu dan memukulnya berame2, walaupun sudah tidak ada lagi semburan air dingin yang diarahkan ke monyet2 yang lain itu.

Nah kemudian, seekor monyet dikeluarkan dan diganti dengan monyet yang baru.
Dan tidak ada lagi semburan air dingin.
Monyet yang baru itu pasti akan tertarik untuk menaiki tangga dan mengambil pisang yang tergantung kan.
Tapi setiap kali dia mendekati tangga, dia akan dipukuli rame2 oleh monyet2 yang lain.

Kemudian satu ekor monyet lain yang pernah di siram dengan air dingin di ganti lagi dengan monyet yang baru.

Begitu monyet baru ini mendekati tangga, ke-4 ekor monyet yang lain akan menarik dan memukuli monyet itu, termasuk monyet yang belum pernah tersiram air dingin itu tadi.

Satu persatu, monyet yang pernah kena siram air dingin, di ganti dengan monyet yang baru. Hingga akhirnya semua monyet yang ada di dalam ruangan ada monyet yang belum pernah disiram air dingin. Tapi setiap kali ada monyet yang mendekati tangga, ke-4 ekor monyet yang lain akan langsung menarik dan memukulinya berame2, tanpa tau sebab yang sebenarnya, mengapa mereka harus memukul rame-rame2. =)

Terlepas dari ada atau tidaknya eksperiment ini, satu hal yang menarik adalah, fenomena yang serupa bisa kita temukan di komunitas kita, manusia.
Coba perhatikan lingkungan kerja kita atau lingkungan masyarakat disekeliling kita.

Berapa sering kita melihat dikantor misalnya, sekelompok orang melakukan sebuah rutinitas, hanya karena orang-orang sebelum mereka melakukan hal yang sama.
Berapa sering kita melihat, banyak orang yang melakukan sebuah rutinitas, tanpa bertanya mengapa hal ini dilakukan oleh orang-orang sebelumnya, apa alasan sebenarnya.
Dan apakah alasannya itu masih ada dan valid sampai dengan saat ini.
Kalo sudah tidak ada atau tidak valid, lantas kenapa kita masih harus terus melakukan rutinitas tersebut?



Ini bisa dijadikan sebagai bahan renungan buat kita bersama, semoga bermanfaat...:D.

No comments:

Post a Comment