taken from : http://go-kerja.com/ciri-ciri-bos-idaman/
Written by Mr. Endi on July 4, 2009 – 5:39 pm -
Sering kali kita dengar dari karyawan tentang sikap Bos yang agak sedikit arogan di mata bawahannya. Hal ini tentunya sangat merugikan dan mengancam bagi kelangsungan perusahaan itu sendiri. Jika karyawan bekerja dengan penuh ketidakyakinan dan unsur paksaan, maka hal ini akan menjadi bom waktu yang akan dapat membawa kerugian bagi perusahaan. Tak sulit untuk mewancarai karyawan yang mengeluhkan sifat jelek dari atasannya, namun sangat sulit untuk menemukan dan mewancarai karyawan yang menyatakan bahwa bangga akan Bos-nya. Nah, sekarang jika ditanyakan kepada Anda, bagaimana sih ciri-ciri Bos atau atasan yang idaman? Menurut Anda jawabannya apa?
Banyak diantara kita berkomentar bahwa Bos idaman hendaknya tidak pilih kasih, suka mentraktir bawahannya, dan tentunya tidak otoriter alias lebih cenderung bermakna tidak galak atau pemarah. Namun apapun alasannya Bos idaman sebenarnya bukanlah hanya sekedar impian dan sebenarnya dapat mudah diwujudkan. Sikap dari Bos yang sempurna lebih cenderung ditemukan pada bisnis dengan ukuran yang relatif lebih kecil. Alasan utama kenapa sifat kepemimpinan ideal dari seorang atasan lebih mudah ditemui pada bisnis dengan ukuran kapasitas lebih kecil dikarenakan adanya kegiatan interaksi langsung antara atasan dengan bawahan. Kebanyakan bisnis kecil, atasannya langsung turun menangani anak buahnya. Jadi akan dapat lebih memahami kebutuhan dan sikap yang harus diambil sesuai dengan keinginan karyawan. Munkin beberapa kriteria dibawah ini dapat menjabarkan tentang kriteria yang di idam-idamkan dari seorang “Bos”:
1. Sifat Pendorong
Terkadang karyawan melakukan kesalahan terhadap pekerjaan yang sedang dikerjakannya. Pada kasus ini jika Bos mengetahui, maka sebaiknya Bos bukannya memarahi dengan sewenang-wenang. Bos seharusnya memberikan dorongan motivasi lebih agar karyawan tersebut tidak melakukan kesalahan yang sama dikemudian hari dan memotivasi karyawan tersebut untuk berani menghadapi dan bertanggung jawab atas kesalahan yang telah diperbuat. Bos harus dapat memotivasi karyawan agar dapat belajar dari kesalahan yang telah diperbuat. Tentunya karyawan akan dapat bekerja dengan lebih baik jika bekerja dengan sepenuh hati tanpa paksaan sehingga akan menghasilkan nilai produktivitas hasil pekerjaan yang maksimal. Dengan memiliki sikap seperti ini, maka Bos akan terhindar dari celaan bahwa dirinya bisanya cuma menyuruh dan marah-marah saja.
2. Memikirkan Nasib Karyawan
Setiap orang bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup. Namun dibalik itu semua pasti setiap orang bekerja dengan memiliki impian cita-cita untuk mengejar karir yang lebih baik. Oleh karena itu seorang Bos yang baik hendaknya tidak menutup perkembangan karir bagi karyawannya. Bos yang baik tidak menutup rapat-rapat untuk kemajuan karyawan. Karena sebagai Bos harus yakin bahwa setiap orang telah memiliki rezekinya masing-masing. Sehingga Bos seharusnya tidak perlu kuatir jika karirnya akan di salip oleh bawahannya. Oleh karena itu, sebagai Bos yang baik hendaknya tidak segan untuk memberitahu dan mengarahkan akan sifat dan sikap yang harus dikembangkan oleh karyawan jika ingin memiliki karir yang bagus di perusahaan tempat mereka bekerja.
3. Tidak Menganggap Pribadi Perfect
Percayalah bahwa sikap sombong dan merasa lebih baik dari pada orang lain, dimana dalam hal ini sifat Bos yang menganggap bahwa lebih baik jika dibandingkan dengan bawahannya, maka suatu saat akan menghancurkan diri sendiri. Sikap angkuh akan membuat Bos merasa keputusannya paling benar dan tepat tanpa harus memperdulikan usulan dari orang lain, terutama dalam hal ini adalah usulan ide dari bawahannya. Lucunya terkadang ada Bos yang pura-pura membuka sebuah sesi diskusi untuk bertukar pikiran, namun sayangnya pada akhirnya Bos akan memaksakan pendapat dan pemikirannya adalah yang terbaik diantara yang lainnya. Selain itu, sifat Bos yang merasa bahwa dirinya adalah yang sempurna akan membuat diri sendiri untuk malas belajar terhadap perkembangan inovasi yang ada, sehingga akan memunculkan sifat yang statis dan tidak berkembang.
4. Meluangkan Waktu untuk Karyawan
Untuk memunculkan sifat keterbukaan akan masalah yang dihadapi oleh karyawan kepada Bosnya, maka dibutuhkan sikap yang baik dan juga hubungan yang baik antara karyawan dengan Si-Bos. Jika hubungan yang baik telah terjalin maka setiap yang dikerjakan oleh tim-work akan dapat dikerjakan dengan optimal. Dengan adanya keterbukaan maka pekerjaan tidak menjadi beban bagi tim, malah mungkin akan berlaku sebaliknya dimana pekerjaan tersebut akan menjadi sebuah hobi baru, sehigga kerja holic dalam hal ini tidak hanya dimiliki oleh atasan, tapi juga dimiliki oleh setiap tim. Sekali lagi sangat penting sekali untuk memunculkan sikap yang penuh integritas disemua anggota tim. Dengan adanya sifat integritas yang tinggi maka setiap individu di tim akan merasa bertanggung-jawab terhadap proyek atau pekerjaan yang ditangani.
5. Memimpin Sekaligus Meberikan Pelatihan
Bos yang idaman sebaiknya juga tidak hanya menonjolkan sifat kepemimpinan, tapi juga dibalik itu semua harus memberikan pelajaran, pengalaman dan pelatihan kepada semua tim dimana jika menginginkan setiap pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik, maka begini loh caranya (secara gamblangnya he he he………). Hal ini dapat diwujudkan dengan jalan salah satunya adalah dengan cara menjaga sifat sportivitas dalam setiap tugas. Contoh, ketika Bos mengoreksi kesalahan terhadap setiap pekerjaan dari karyawannya, maka jangan malu atau segan untuk mengakui kesalahan sendiri jika memang benar telah terjadi ada kesalahan. Sikap sportivitas dalam karir akan membuat hubungan yang harmonis antara Bos dengan karyawan.
6. Tidak Money Oriented
Sebenarnya masih banyak yang dapat dikejar dari suatu pekerjaan selain dari sisi uang. Dengan adanya kerjaan yang dilakukan secara bersama-sama maka banyak hikmah yang dapat diambil, seperti menambah teman baru, relasi baru, menyalurkan hobi (terkadang ada individu yang menganggap pekerjaan adalah sebuah hobi karena mungkin terlalu cintanya dengan profesi yang sedang ditekuninya), dan masih banyak lagi hikmah lainnya yang dapat diambil. Memang tidak boleh terlalu berbau angin surga, karena memang perusahaan tidak akan berjalan jika tidak ada untung atau uang. Namun sebaiknya harus realistis, karena terkadang tidak semua tugas dapat dikerjakan dengan baik untuk menghasilkan uang, terkadang kita harus tersandung atau gagal untuk memenuhi target tersebut. Yang penting jangan sampai sudah jatuh tertimpa tangga, sudah gagal tapi marah-marah gak jelas dimana tidak memecahkan masalah tapi menambah masalah baru.
Untuk mendapatkan hasil yang bagus juga harus didukung dengan sistem yang bagus, salah satunya adalah dengan menjadi Bos atau atasan yang baik bagi karyawan, sehingga karyawan dapat bekerja lebih baik dan mau mendedikasikan tenaganya untuk kepentingan perusahaan. Dan jika hal ini telah tercapai maka tak sulit untuk menjadikan sebuah perusahaan untuk menjadi perusahaan yang besar dan sukses.
No comments:
Post a Comment